ASAL-USUL SUMUR BUANG RANGKASBITUNG, JEJAK PENINGGALAN TUBAGUS BUANG?



RIF – RANGKASBITUNG

Di Kabupaten Lebak ada sebuah yang bernama Sumurbuang. Tepatnya, berada di wilayah administratif kecamatan Cibadak.

Warga sekitar meyakini, nama Sumurbuang ada kaitannyan dengan Tubagus Buang atau Ratu Bagus Buang. Ada banyak versi tentang siapa Tubagus Buang ini. Termasuk, dimana tempat dimakamkanya.
Perempatan Sumurbuang Kecamatan Cibadak Kab. Lebak

Entah dari mana sumber pastinya, nama Sumurbuang adalah nama sebuah sumur alam. Konon, sumur ini sering disinggahi Tubagus Buang saat dalam perjalanan dari Kesultanan Banten menuju daerah di sekitarnyan yang sekarang menjadi wilayah Lebak, Bogor atau Pandeglang.

Dari cerita mulut ke mulut disebutkan, Tubagus Buang pernah dipercaya Sultan Banten membangun bendungan Pamarayan. Konon, pada saat pembagian upah bagi pekerja, Tubagus Buang meletakkan uang di atas meja dan pekerja mengantri mengambil upahnya sendiri. Semua bebas mengambil uang yang ada di meja semaunya. Namun jika ada yang mengambil lebih banyak dari upah yang seharusnya diterima maka uang itu akan kembali ke meja semula.

Tempat pembagian uang kepada pekerja bendungan itu kemudian dinamakan Pamarayan atau tempat membayar. Pamarayan sekarang menjadi salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Serang.

Di Sumurbuang dulu ada balai kambang atau surau kecil untuk singgah bagi mereka yang bepergian. Balai kambang tersebut berdekatan, bahkan berdampingan dengan sumur.

Namun seiring waktu, Sumurbuang sudah tak lagi berfungsi. Seiring wilayah Sumurbuang yang maju pesat menjadi daerah perumahan.

Menurut riwayat Tubagus Buang adalah seorang waliyullah dengan nama Syaikh Abdullah dengan nama keningratan Pangeran Ariya Qodli Djayasantika bin Pangeran Mandura (Tubagus Tong) bin Sulthan Maulana Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir (Sulthan Banten ke-4. Kenari, Serang) bin Sulthan Maulana Muhammad (Pangeran Ratu Ing Banten, Sulthan Banten ke-3) bin Sulthan Maulana Yusuf (Panembahan Pakalangan Gede, Sulthan Banten ke-2. Kasunyatan, Serang) bin Sulthan Maulana Hasanuddin (Panembahan Surosowan, Sulthan Banten Pertama. Banten Lama, Kota Serang).

Ada beberapa versi berbeda tentang tempat pemakamannya, diantaranya
Di Kp. Kadujuru, Cadasari, Pandeglang, Banten (disamping pom bensin kadujuru)Pamarayan, Serang, Banten (dekat pintu air pamarayan) Kasunyatan, Serang, Banten (kawasan pemakaman Sulthan Maulana Yusuf) Terumbu, Serang, Banten Banten Lama, Kota Serang (dibelakang kawasan pemakaman Sulthan Banten) Cianjur, Jawa BaratTanjung Karang, Lampung dan Jasinga Bogor. (*)

Pernah dimuat di Toptime.co.id


EmoticonEmoticon