ASAL-USUL NAMA MALANG NENGAH RANGKASBITUNG


Siapa tak tahu wilayah Malangnengah yang berada di daerah Kota Rangkasbitung, beberapa orang mungkin mengetahuinya karena memiliki cerita tersendiri dengan tempat ini atau memiliki kenangan tersendiri di wilayah ini ?? Tapi tidak tahu tentang cerita asal - usulnya ?? sepertinya kurang afdol kalau tidak menceritakannya, Nah berikut ceritanya yang akan di bagikan. Tetapi terdapat 2 Informasi yang berbeda, 1 mengkisahkan tentang Asal Usul Nama Malangnengah dan satu mengkisahkan seorang Tokoh Ulama yang dikisahkan juga menjadi Asal - Usul Nama Kampung Malang Nengah, Berikut ceritanya :

ASAL-USUL MALANGNENGAH
MALANGNENGAH, RANGKASBITUNG

Pada beberapa tahun silam terjadi sebuah asal-usul nama daerah yang di ambil dari suatu peristiwa yang terjadi pada saat itu. Peristiwa yang tidak di duga oleh masyarakat sekitar yang akhirnya bisa menjadi nama daerah mereka sekarang. Nama daerah yang sampai sekarang masih di gunakan yang di kenal oleh masyarakat sekitar bahkan masyarakat dari luar daerah tersebut. "MALANGNENGAH" adalah nama daerah tersebut, nama daerah yang berada di kota RANGKASBITUNG, KABUPATEN LEBAK dan tepatnya dekat dengan daerah BY PASS, Mungkin bila di dengar hanya nama biasa saja, hanya sebuah nama sederhana, bahkan bagi seseorang yang tidak mengetahui asal-usulnya mungkin hanya nama tak memiliki sebuah arti.

Awal mula MALANGNENGAH yaitu pada suatu hari di daerah yang sekarang menjadi nama MALANGNENGAH terdapat pemakaman yang dimana di pemakaman tersebut ada sebuah pohon besar pada saat iu terjadi hujan yang lebat dan konon terjadi puting beliung yang mengakibatkan pohon besar itu roboh, karena pohon itu sangat besar sekali sampai menutupi ruas jalan maka diperlukan waktu berhari-hari untuk memindahkan sebagian pohon yang roboh tersebut dan membersihkannya.

Nama MALANGNENGAH bukan diambil dari bahasa INDONESIA, melainkan diambil dari nama daerah tersebut, "MALANG" diambil dari kata bahasa sunda yang artinya "Menghalangi" sedangkan "NENGAH" yang sama-sama di ambil dari kata bahasa sunda juga yang artinya adalah "Tengah", Jadi menurut masyarakat sekitar karna pohon itu sangat besat dan sulit dipindahkan sampai-sampai menutupi ruas jalan dan karna jatuhnya pun tepat berada di pertengahan jalan dan pada akhirnya masyarakat sekitar menamainya "MALANGNENGAH", Berarti menghalangi ditengah-tengah. (Penulis : Shelly Septiani)

SYEH ARYA MANGUN YUDA
(Legenda Kampung Malangnengah)

Syeh Arya Mangun Yuda adalah seorang ulama terkenal di Banten. Beliau (Syeh Arya Mangun Yuda) diberikan tugas oleh gurunya ke Lebak untuk menyebarkan agama Islam yang waktu itu agama yang baru di Banten. Banten waktu itu merupakan sebuah daerah bagian dari kerajaan Pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi dan masyarakatnya mayoritas menganut agama Hindu, mengalami sebuah gerakan penyebaran Islam yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin purta dari Sunan Gunung Djati Cirebo.

Penempatan Syeh Arya Mangun Yuda di Lebak dilakukan karena Lebak merupakn daerah yang sangat strategis ditinjau dari aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya. Pada perkembangan selanjutnya, Islam di Lebak mengalami kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mampu menerima Islam dengan terbuka karena nilai-nilai yang diajarkan seperti kesetaraan, pemihakan kepada mustad'afin (orang-orang lemah), menjungjung tinggi perempuan, merupakan nilai-nilai yang waktu itu sangat tabu untuk dibicarakan dan diajarkandan, namun dengan datangnya Islam menjadi sebuah ajaran yang harus dilakanakan.

Perkemabangan Islam yang begitu pesat tersebut, terdengar oleh sang Raja Banten yaitu Raja Pucuk Umun dan membuat sang Raja murka karena menggangu stabilitas kemanan dan bertentangan dengan agama yang dianut oleh kerajaan waktu itu.

Raja Pucuk Umun menantang untuk bertarung kanuragan dengan Syeh Arya Mangun Yuda. Pada pertarungan tersebut Prabu Pucuk Umun dapat mengalahkan Syekh Arya Manun Yuda dan mayatnya di masukan kedalam keranjang lalu dihanyutkan kesungai (sungai Ciujung saat ini) dan ketika di tengah-tengah sungai posisi mayatnya posisinya melintang (malang) dan akhirnya disebut dengan Kampung Malangnengah.

Syeh Arya Mangun Yuda di makamkan sebuah tempat yang saat ini adalah TPU malangnengah, sampai sekarang makam tersebut dikramatkan oleh mayarakat karena jasa dan pengorbanan Syeh Arya Mangun Yuda dalam menyebarkan Islam. Dalam perkembangan selanjutknya Kampung Malangnengah menjadi tepat khusus bagi para wali dalam mengjarkandan mneyebarkan Islam di Lebak.


Sumber: Andy Suherman dan Cerita dari Buku "kumpulan cerita rakyat sekitar banten  [Lebak] Selatan"


EmoticonEmoticon